Pengertian Ilmu Alamiah Dasar, Perkembangan Alam Pikiran Manusia, dan Mitos, Penalaran & Cara Memperoleh Pengetahuan
Matematika
dan Ilmu Alamiah Dasar
1. Pendahuluan
1.1
Pengetian Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji
gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep
dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya
mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006:V)
“Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar
dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi” yang pembahasannya
mencakup pengenalan IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan
dampaknya, serta hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia.
Manusia yang Bersifat Unik. Ciri-ciri Manusia:
1. Organ tubuhnya komplek dan sangat khusus, terutama otaknya
2. Mengadakan metabolism atau penyususnan zat
3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
4. Memiliki potensi untuk berkembang
5. Tumbuh dan berkembang
6. Berinteraksi dengan lingkungan
7. Bergerak
Perbedaan manusia dengan makhluk lain yaitu memiliki akal budi dan kemauan keras.
1.2 Perkembangan
Alam Pikiran Manusia
Pikiran manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan bertambahnya usia
dan perkembangan mental. Perkembangan alam pikiran manusia digambarkan dengan
proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan bertambahnya usia maka rasa
ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang menyebabkan perkembangan alam pikiran
manusia. Saat rasa ingin tahu muncul, maka memaksa rasio untuk mencari tahu
akan sebuah kebenaran dengan cara berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut
sedang berkembang dan memiliki banyak pengetahuan.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam denga menggunakan
pengamatan dan penggunaan pengalaman tetapi tidak memuaskan. Manusia memuaskan
rasa keingintahuannya dengan cara bertanya kepada orang lain. Atau mungkin di
zaman sekarang ini sudah banyak alat media elektronik yang bias kita gunakan
untuk mencari tahu tentang sesuatu, seperti handphone, komputer atau laptop,
yang difasiliasi dengan internet.
Dengan menggunakan logika yang dimiliki oleh mansuia, muncullah pengetahuan
yang berkuasa pada lautan, hutan, dan seterusnya. Pengetahuan yang merupakan
kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.
Sehubungan dengan perkembangan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan metode
pemecahan masalah secara ilmiah yang disebut metode ilmiah.
Dapat disimpulkan bahwa bagaimana alam pikiran manusia dapat berkembang
karena dengan kemampuan manusia untuk berfikir dan bernalar serta sifat
keingintahuan manusia yang sangat besar.
1.3 Mitos,
Penalaran, dan Cara Memperoleh Pengetahuan
Kebanyakan dari kita sering
mencampur adukan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat. Padahal sebenarnya
ketiga hal tersebut memiliki definisi yang berbeda. Berikut uraiannya :
1.
Mitos
Mitos adalah
suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah
beredar dari generasi ke generasi. Contohnya : Jangan bersiul pada malam
hari karena mengundang setan. Padahal maksudnya adalah agar tidak
mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
2.
Legenda
Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat
yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Contoh : legenda atu belah yang bersal dari datarn tinggi gayo aceh tengah
Indonesia.
3.
Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki
Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu
kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Contoh : Cerita rakyat
puteri pukes yang bersal dari dataran tinggi gayo aceh tengah Indonesia.
Mitos itu
timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia.
Lantas,
bagaimana proses manusia mendapatkan pengetahuan?
Tahap
pertama dicapai melalui konseptualisasi. Benda nyata seperti piring atau sendok
perlu dikonseptualisasi melalui proses mental. Pengalaman atas piring dan
sendok diabstraksi dan kemudian disatukan menjadi pengalaman mental yang
tersimpan dalam otak.
Proses ini
terjadi berulang tiap manusia mendapatkan pengetahuan baru. Kemampuan
konseptualisasi tidak akan sama antara satu orang dengan yang lain. Pengetahuan
akan piring dan sendok relatif mudah dipahami karena keduanya merupakan
perkakas sederhana, nyata, bisa dilihat maupun diraba.
Namun jenis pengetahuan yang melibatkan struktur yang rumit serta abstak akan
membutuhkan usaha dan mungkin juga kemampuan lebih untuk memahaminya. Kabar
baiknya, layaknya pengetahuan itu sendiri, kemampuan konseptualisasi juga bisa
dilatih dan dikembangkan.
Pengetahuan
dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah
dan ilmiah. Pada
pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi,
prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
-
Referensi :
Modul Alamiah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi
Buku Ilmu Almiah Dasar
https://fitridiyahutamiblog.wordpress.com/2013/03/28/pengertian-mitoslegendacerita-rakyat-beserta-contohnya/
https://ilovemygoogle.wordpress.com/2012/04/03/bagaimana-manusia-memperoleh-pengetahuan-tugas-softskill-ilmu-budaya-dasar/
Komentar
Posting Komentar