Kehidupan di Bumi
Asal Mula Kehidupan di Bumi
Berikut beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal kehidupan di
Bumi :
1. Hidup
dari Tuhan
Pendapat ini lebih dikenal dengan paham, Penciptaan
Khusus yang mengandung arti bahwa Tuhan langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak
menolak anggapan ini, tetapi semacam itu diluar taraf dan batas ilmu
pengetahuan. Pendapat ini dikenal dengan sebutan Teori Transedental , yang
berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi “ adalah Ciptaan Tuhan Yang
Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains.
2. Teori
Asal-usul Kehidupan di Bumi
Teori
Kosmozoa
Teori ini menerangkan adanya kehidupan di bumi kita
dengan mengandaikan bahwa kehidupan dibawa kemari dari tempat lain di alam
semesta, boleh jadi tergabung dalam meteorit yang jatuh.
Teori
Pfluger
Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu
materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan
nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat terjadi pada
suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk
protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
Teori
Moore
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul
dari kondisi ysng cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami
pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila
fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.
Teori
Allen
Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis
bumi ini seperti’ keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang
datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan
pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon,
hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk
zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
Teori
Transendental
Teori ini merupakan jawaban secara religi bahwa benda
hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar
jangkauan sains.
Perubahan secara
bertahap dari semua makhluk hidup itu, terjadi perlahan dan terus – menerus dan
disebut dengan evolusi. Evolusi yang terjadi di bumi ini tidak berlangsung
secara cepat tapi bertahun – tahun dan sampai sekarang kehidupan dibumi
berlangsung Dibawah ini adalah beberapa Zaman asal mula kehidupan dibumi bumi :
1.
Era arkea /archean
(4600-2500 juta tahun)
Pada era arkean bumi terbentuk melalui proses evolusi
biokimiawi yang selanjutnya proses tersebut menghasilkan sel pertama dan
menghasilkann organisme pertama.
2.
Era
proteozoikum/proterozoic (2500-544 juta tahun)
Pada era ini bumi terbentuk melalui sel prokarya, lalu
sel prokarya menghasilkan bakteri penghasil oksigen yg berguna bagi seluruh
kehidupan manusia.Selain itu bumi juga terbentuk melelui sel eukaryota pertama
yg mengahasilkan protista yg terbagi menjadi ;profita,protozoa,hewan
overtabrata muncul.
3.
Era
Palezoikum/paleozoic (544-250 juta tahun)
Pada zaman ini muncul hewan hewan bertulang belakang
seperti arthropoda, vertebrata. contoh : ikan, reptil dan fungi
4.
Era Mesozoikum/mesozoic
(250-60 juta tahun)
Pada zaman ini muncul hewan – hewan dinosaurus kecil
lalu besar dan lama kelaman pada zaman ini semua hewan dinosaurus punah
5.
Era senozoikum/cenozoic
(65 juta tahun)
Pada zaman ini mulai muncul mamalia kecil dan tak lama
muncul mamalia besar dan pada eara ini muncul hewan primata seperti monyet
,karena monyet merupakan nenek moyang manusia yg disebut manusia purba lalu
muncul manusia pertama dan muncul manusia modern.
Teori abiogenesis dan biogenesis
a.
Abiogenesis
Teori
Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi
ini berasal dari benda mati. Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa
telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti
induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk
ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari
Lumpur. Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut? Menurut penganut paham
abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan.
Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation
spontaneae. Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita
gabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali
di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup.
b. Biogenesis
Biogenesis adalah teori yang diterima saat ini mengenai asal
usul kehidupan baru. Teori biogenesis menyatakan bahwa asal usul kehidupan
adalah karena sel-sel hidup yang sudah ada sebelumnya atau organisme. Louis
Pasteur, Francesco Reddy, dan Lazzaro Spallanzani eksperimen yang membuktikan
teori ini.
Percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan
a. Percobaan para
ilmuwan tokoh biogenesis
a.
Percobaan
Francesco Redi
Francesco Redi melakukan penelitian menggunakan 8 tabung yang dibagi
menjadi 2 bagian. Empat tabung masing-masing diisi dengan daging ular, ikan,
roti dicampur susu, dan daging. Keempat tabung dibiarkan terbuka. Empat tabung
yang lain diperlakukan sama dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung ditutup
rapat. Setelah beberapa hari pada tabung yang terbuka terdapat larva yang akan
menjadi lalat. Berdasarkan hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa ulat
bukan berasal dari daging, tetapi berasal dari telur lalat yang terdapat dalam
daging dan menetas menjadi larva. Penelitian ini ditentang oleh penganut teori
Abiogenesis karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan zat hidup tidak
dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan. Bantahan
itu mendapat tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun
tutup diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk dan ternyata dalam
daging tidak terdapat larva.
b. Percobaan
Lazzaro Spallanzani
Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765 melakukan percobaan untuk menyanggah
kesimpulan yang dikemukakan oleh Nedham. Lazzaro Spallanzani melakukan
percobaan dengan memanaskan 2 tabung kaldu sehingga semua organisme yang ada di
dalam kaldu terbunuh. Setelah didinginkan kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu
tabung dibiarkan terbuka dan satu tabung yang lain ditutup. Ternyata pada
tabung yang terbuka terdapat organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup
tidak terdapat organisme.
c. Percobaan
Louis Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu leher angsa.
Pertama-tama kaldu direbus hingga mendidih, kemudian didiamkan. Setelah
beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung
mikroorganisme. Adanya leher angsa memungkinkan udara dapat masuk ke dalam tabung,
tetapi mikroorganisme udara akan terhambat masuk karena adanya uap air pada
pipa leher. Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke
permukaan pipa, air kaldu tersebut akan terkontaminasi oleh mikroorganisme
udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air kaldu akan keruh karena terdapat
mikroorganisme.
Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka
muncullah teori baru yaitu teori Biogenesis yang menyatakan bahwa:
a. setiap
makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo,
b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum
ex vivo,
c. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya omne vivum
ex
vivo.
b. Abiogenesis
Teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Aristoteles
merupakan salah satu pelopor teori ini, dengan percobaan yang dilakukannya pada
tanah yang direndam air akan muncul cacing.
Pendukung lain
teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari Inggris. Nedham melakukan
penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit
kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam
kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu. Setelah
ditemukan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek melihat adanya mikroorganisme
(animalculus) di dalam air rendaman jerami. Temuan ini seolah-olah menguatkan
teori Abiogenesis. Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa
mikroorganisme itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan tetapi, Leeuwenhoek
menolak pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal
dari udara. Para penganut abiogenesis tersebut di atas dalam menarik kesimpulan
sebenarnya terdapat kelemahan, yaitu belum mampu melihat benda yang sangat
kecil (bakteri, kista, ataupun telur cacing) yang terbawa dalam materi
percobaan yang digunakan. Hal ini karena pada zaman Aristoteles belum ditemukan
mikroskop. Walaupun ada kelemahan pada percobaan, tetapi cara berpikir dalam
mencari jawaban mengenai asal usul kehidupan di bumi ini sudah mengacu pada
pola metode ilmiah.
Komentar
Posting Komentar