Plagiat dalam berinternet (Apa yang akan dilakukan dan bagaimana perasaan jika tulisan kita diplagiat)
Plagiat
dalam berinternet (Apa yang
akan dilakukan dan bagaimana perasaan jika tulisan kita diplagiat)
Sebelum
membahas tentang perasaan, mari kita bahas terlebih dahulu serba-serbi tentang plagiarism
atau sering disebut dengan plagiat.
Pengertian
plagiat
Berdasarkan
KBBI, plagiat merupakan pengambilan karangan (pendapat dan
sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan
sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama
dirinya sendiri; jiplakan.
Etimologi
plagiat
Berdasarkan
informasi yang termuat dalam Wikipedia, pada abad pertama, Marcus Valerius
Martialis seorang penyair dari Roma membuat istilah dalam bahasa Latin
plagiarius yang berarti mencuri karya orang lain. Plagiary, yang merupakan kata
turunan dari plagiarius, dikenalkan di Inggris oleh penulis naskah Ben Jonson
pada tahun 1601.
Yang
digolongkan sebagai plagiat:
Berdasarkan
informasi yang termuat dalam Wikipedia, hal-hal yang termasuk plagiarisme diantaranya
adalah :
menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
- mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya
Seperti
itulah informasi tentang plagiat. Selanjutnya akan dibahas mengenai perilaku
dan perasaan pribadi ketika tulisan mengalami plagiarisme.
Dulu,
ketika saya masih duduk di bangku kelas 2 SMA, saya sering menulis di beranda
facebook milik saya. Tulisan tersebut berisi cuitan tentang perasaan ala-ala
sastra gagal. Bahkan saya punya dua fanspage
di facebook yang berisi quote ala-ala. Beberapa kali saya mendapati tulisan
saya dijiplak. Awalnya saya merasa tidak terima dong, merasa kesal. Kemudian
saya menuliskan sebuah komentar di status orang yang menjiplak tulisan saya.
Komentar tersebut berbunyi, “Wah, mas, boleh dicantumin sumbernya gak? Hehe.”
Bukannya diedit, malah postingan orang tersebut dia hapus, wkk. Sejak saat itu,
saya membiarkan saja hal itu terjadi. “Ya sudahlah, biarin.” Begitu batin saya
setiap melihat cuitan saya di fp dijiplak oleh orang lain :’) hehe.
Sekian ~
See you di
postingan lainnya ^^
Komentar
Posting Komentar