Prososial dalam Berinternet
Prososial dalam Berinternet
Istilah prososial bagi sebagian
orang memang sudah tidak asing lagi. Meski begitu, saya tetap akan mencantumkan
serba-serbi istilah perilaku prososial dalam postingan ini. Untuk yang sudah
tahu agar lebih paham dan untuk yang belum tahu supaya menjadi tahu. “Karena seumur hidup kita belajar.” Seseorang
pernah berkata demikian.
1.
Pengertian
Prososial
Perilaku prososial menurut William yaitu perilaku
yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima
bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara mental maupun
psikologis (Dayakisni & Hudaniah, 2003).
Sedangkan menurut Shaffer (dalam Edwina, 2002), bahwa tindakan yang memberikan
keuntungan bagi orang lain seperti berbagi dengan orang lain yan mendatangkan
keuntungan bagi orang tersebut disbanding dengan dirinya sendiri, menghibur atau
menolong orang lain untuk mencapai tujuannya atau bahkan membuat orang lain
senang dengan memuji perilaku mereka atau prestasi disebut perilaku prososial.
Singkatnya, perilaku prososial adalah segala tindakan yang
menguntungkan atau menyejahterakan orang lain.
2.
Jenis-jenis
perilaku prososial
Mussen
(dalam Nashori, 2008) mengungkapkan bahwa perilaku prososial meliputi :
a. Menolong,
yaitu membantu orang lain dengan cara meringankan beban fisik atau psikologi
orang tersebut. Membantu untuk meringakan beban penderitaan kesukaran (Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005).
b. Berbagi
rasa, yaitu kesediaan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Orang
menggunakan perasaannya dengan efektif di dalam situasi orang lain, didorong
oleh emosinya seolah-olah dia ikut bengambil bagian dalam gerakan-gerakan yang
dilakukan orang lain (Ahmadi, 1991).
c. Kerjasama,
yaitu melakukan pekerjaan atau kegiatan secara bersama-sama berdasarkan
kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama pula. Kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh beberapa orang (badan, lembaga) untuk mencapai tujuan bersama
(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005).
d. Menyumbang,
yaitu berlaku murah hati kepada orang lain. Ikut menyokong dengan tenaga dan
pikiran, memberikan sesuatu kepada orang yang sedang tertimpa musibah (Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005).
e. Memperhatikan
kesejahteraan orang lain. Hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan
kepentingan sendiri (Sarwono, 2002).
Gimana? Sudah
dapat insight?
Selanjutnya,
mari kita lihat contoh-contoh perilaku prososial dalam berinternet.
1. Donasi
melalui platform donasi online
2. Membuat konten
positif dan membagikannya secara gratis di sosial media
3. Membagikan
info lowongan kerja kepada para pencari kerja
4. Menjadi
bagian dari pendengar curhat online
Dan lain
sebagainya.
Adapun
dampak positif serta dampak negatif dalam perilaku prososial dalam internet
yaitu;
Dampak positif, terjadinya kerjasama untuk melakukan hal yang positif
melalui penggunaan internet.
Dampak negative,
terjadinya deindividuasi (proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di
dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif) sebagai akibat
dari ketidakjujuran dalam menggunakan internet yang berakibat pada meningkatnya
tindakan-tindakan impulsif dan menyimpang.
Sumber : http://digilib.uinsby.ac.id/10881/5/bab%202.pdf
Komentar
Posting Komentar